Langsa | medialbhwartawan.com – Seratus Kaum Milenial Kota Langsa ikuti Seminar Kewirausahaan bertajuk ‘Konsep Kewirausahaan Modern dalam Perspektif Agama Islam dan Penerapannya di Kota Langsa’yang diselenggarakan di Aula Cakra Donya Langsa, Minggu (5/2/23).
Seminar Kewirausahaan ini digagas Pesantren/Dayah Darul Ihsan menggandeng kemitraan dari Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Muslim, SHI. MM, BUMN, Pupuk Indonesia Holding Company, yang dipandu oleh host kawakan Muhammad Ryan Saputra.
Pimpinan Dayah Darul Ihsan, Tgk M. Muchlis, SPd, saat membuka acara secara resmi menyatakan bahwa kegiatan seminar kewirausahaan ini untuk merubah maensed kepada kawula muda untuk menjadi entrepreneur andal.
Sementara pemateri Nora Idah Nita, SE, yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Aceh Tamiang, menyatakan dalam Komisi I di DPRA juga menangani pengembangan ekonomi kewirausahaan.
*Kenapa ekonomi kewirausahaan masih minim di Aceh ini menjadi PR bersama, menjadi wirausaha harus memiliki mentalitas yang kuat, menjadi pengusaha itu tidak mudah, jangan takut bermimpi dan jangan takut gagal, Nabi Muhammad secara khitohnya juga seorang pedagang,” sebutnya.
Sambungnya, dunia usaha itu juga penting melalui pelatihan seperti menjahit, referasi android dan lainnya. “Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi wirausaha, jangan pernah takut untuk menjadi wirausaha karena usaha tidak pernah mengkhianati hasil,” ungkap Nora yang kini duduk di Komisi I DPR Aceh dari Fraksi Partai Demokrat.
Sedangkan Kepala Sekolah SMP IT Dar Faqih Qur’an, Ustadz Salman Nurdin, Lc. MA, dalam materinya menyatakan, kehadiran agama Islam kemuka bumi ini adalah memberikan rahmatan lilahi allamin.
Sebagai umat Islam harus bangga dengan syariat Islam, dalam bab Muamalat maka kewirausahaan ini adalah seorang entrepreneur diri sendiri yang menciptakan usaha dan menanggung resiko sendiri.
Dalam bahasa Arab usaha itu adalah amal, kata amal dalam Alquran disebut ada 509 kali yang merupakan amal itu yang harus kita taruh lebih, sedangkan nilai amal dalam Alquran sangat tinggi.
Seperti dicontohkan Nabi Muhammad sebagai tukang kayu, Nabi Idris sebagai tukang jahit, Nabi Yusuf adalah mengelola harta negara, Nabi Zakaria menggembala domba begitu juga Nabi Nuh.
“Usahanya berkembang dan menjadi pengusaha, begitu juga para sahabat nabi juga menjadi pedagang besar pada waktu itu,” ujar Ustadz Salman.
Selain itu juga seorang yang memiliki usaha itu harus konsisten dan bertahan untuk mendapat hasil yang baik serta sabar.
Ketua Panitia Pelaksana, M. Bayu Setiawan, SE dalam laporannya berharap acara ini berjalan dengan baik dan diikuti oleh peserta sekitar 100 orang yang mana terdiri santri dan santriwati, mahasiswa dan kaum milenial.
Adapun tujuan kegiatan ini untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur kepada kaum muda di mana Indonesia mendapat bonus demografi tahun emas ke depan.
“Ingin kaya jadilah pengusaha, karena entrepreneur yang andal adalah harus memiliki maensed agar bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Lebih lanjut, berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan, dan jangan jadi anak muda yang nongkrong di warung kopi saja, jadilah anak muda yang bisa berbuat untuk Indonesia, hari ini adalah 20 tahun lalu yang dicapai oleh para pendahulu.
“Karena anak muda saat ini adalah bisa mewarnai dan mengisi untuk Indonesia masa yang akan datang seperti ibu Nora adalah Srikandi-nya wanita Langsa dan Aceh Tamiang di mana Nora berhasil menjadi anggota legislatif yang artinya jadilah wanita yang kreatif dan jadilah wanita maju,” tandas Bayu. (Burhan)