Labuhanbatu | medialbhwartawan.com – Wakil Bupati Labuhanbatu Hj.Ellya Rosa Siregar, S.Pd, MM membuka Diseminasi Penelitian Akseptasi QR Code Indonesia Standard (QRIS) Labuhanbatu Raya bersama Bank Indonesia cabang Pematang Siantar di Ballroom Suzuya Hotel Rantauprapat Jalan Ahmad Yani Kelurahan Kartini Kecamatan Rantau Selatan Selasa (23/5).
QRIS adalah cara pembayaran menggunakan sistem digital yang dinilai sangat mempermudah masyarakat untuk melakukan pembayaran secara non tunai.
Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia untuk informasi digital di Indonesia, Bank Indonesia senantiasa berupaya untuk berkontribusi dalam percepatan dan perluasan digitalisasi diantaranya dengan mengembangkan pembayaran digital, selanjutnya dalam rangka memperluas akseptasi masyarakat terhadap pembayaran digital maka diperlukan strategi perluasan yang tepat dan terarah.
Wakil Bupati Labuhanbatu Hj.Ellya Rosa Siregar S.Pd, MM, pada pidatonya menyampaikan, sebagaimana arahan presiden Jokowi pada rapat terbatas mengenai perencanaan transformasi digital pada senin 3 Agustus 2020 yang lalu pada poin kelima berkaitan dengan skema skema pendanaan dan pembiayaan tranformasi digital segera disiapkan secepat-cepatnya yang berkaitan dengan regulasi.
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sangat mendukung kegiatan penelitian yang dilaksanakan Bank Indonesia bekerjasama dengan universitas Labuhanbatu dalam rangka mengkaji penerimaan masyarakat terhadap sistem pembayaran tanpa uang tunai.ucap Wabub.
Dengan adanya kebijakan nontunai kita harapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi perekonomian Kabupaten labuhan batu sosialisasi transaksi non tunai harus kita laksanakan secara simultan baik pada aparatur pemerintah pelaku usaha dan masyarakat, kita berharap Bank Indonesia sebagai lembaga yang menggagas sistem pembayaran Indonesia 2025 dapat memberikan arah yang jelas guna memperoleh manfaat digitalisasi dalam sistem keuangan.
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu sangat mendukung penerimaan QRIS di Kabupaten Labuhanbatu dengan harapan masyarakat terutama para pelaku dan UMKM memperoleh manfaat sebesar-besarnya seperti peningkatan penjualan karena pembayaran berbasis digital.
Menurut Hj.Ellya Rosa, peningkatan penjualan pembayaran berbasis digital meningkatkan daya saing mengurangi biaya pengelolaan kas, terhindar dari uang palsu tidak perlu menyediakan uang kembalian, transaksi tercatat secara otomatis dan bisa dilihat secara real dan lain sebagainya.ujar Wakil Bupati.
Dengan adanya diseminasi penelitian akseptasi masyarakat terhadap QRIS di Kabupaten labuhanbatu ini, kita berharap sinergi dan kolaborasi antara pemerintah baik Bank Indonesia, para pelaku usaha dan masyarakat dalam pengembangan ekonomi digital sistem pembayaran non tunai dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu.
Manfaatkan kegiatan ini dengan sebaik-baiknya sehingga mampu meningkatkan pemahaman kita akan pentingnya cashlees payment- Qris dalam pembangunan Kabupaten Labuhanbatu.harapnya.
Dikesempatan tersebut Kepala perwakilan Bank Indonesia Cabang Pematang Siantar Teuku Munandar mengatakan, Perkembangan jaman di era digital begitu pesat berkembangnya sehingga kita juga harus mengikuti perkembangan ini, jangan sampai kita tergilas karena kita tidak mengikuti perkembangan kita tergilas pada jaman kita.
Contoh dampaknya sudah kalau dulu mungkin ada orang yang malas menggunakan smartphone karena repot segala macam tapi sekarang mau tidak mau kita harus menggunakannya, ucapnya.
Dijelaskan Teuku, Kehadiran QRIS pada dasarnya untuk membuat transaksi dengan istilahnya cemumu ah (cepat mudah, murah, aman handal) dengan QRIS ini bapak ibu sekalian bisa cukup membawa HP sudah bisa transaksi di mana saja.
Strategi tersebut didasarkan pada tingkat akseptasi masyarakat terhadap pembayaran digital. Identifikasi.(B.Siregar)