Rantauprapat | medialbhwartawan.com – Puluhan tenaga medis RSUD Rantau Prapat yang tergabung dalam wadah PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) yang di dukung oleh Organisasi Kemahasiswaan GMNI Labuhan Batu melakukan aksi turun ke jalan di sepajang Jl. SM. Raja hingga tepat di depan Gedung DPRD Labuhanbatu pada Senin (9/09) mendapat pengawalan dari Polres Labuhan Batu.
Dalam orasinya mereka menuntut agar mereka dimasukkan ke data base kepegawaian Pemkab Labuhan Batu serta meminta agar mereka bisa mengikuti seleksi P3K juga tentang carut marut nya pendataan P3K di Dinas Kesehatan Labuhan Batu dan di RSUD Rantauprapat.
Salah seorang demonstran yang tidak bersedia menyebut namanya mengatakan bahwa dia telah bekerja di RSUD Labuhan Batu puluhan tahun sebagai tenaga kerja sukarela dan dimasa Pandemi COVID – 19 bertugas di instalasi gawat darurat Covid_19. “saya tidak bisa mengikuti seleksi untuk di angkat menjadi tenaga P3K”, tuturnya.
Dalam aksinya para Demonstran menyuarakan tuntutan antara lain :
- Meminta DPRD LabuhanBatu memanggilKepala Dinas Kesehatan Labuhan Batu.
- Meminta DPRDLabuhan Batumelakukan pengawasan terhadap pendataan tenaga honorer P3K dI RSUD Rantauprapat agar tidak terjadi diskriminasi dan nepotisme.
- Memperhatikankesejahteraan dansegala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja di RSUD pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
- Mendesak DPRDLabuhan Batu agarmemperhatikan nasib tenaga kerja honerer RSUD Labuhan batu.
Serta apabila tuntutan ini tidak di respon para demonstran berjanji untuk terus melaksanakan mogok kerja dan tetap berada di Kantor DPRD Labuhan Batu.(B Siregar).