Banyuasin | medialbhwartawan.com – Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahun 2020 di Desa Purwodadi Kecamatan Penugukan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. tidak terselesaikan Saat ini warga Desa setempat kesulitan dapat air bersih.
Dari informasi warga setempat dan temuan dari tim LBHK- Wartawan Cabang Kabupaten Musi Banyuasin. Bersama tim LBHK-W Sumsel. Adanya Proyek pembangunan Pamsimas Mangkrak, hanya ada bak penampung bak untuk hidran umum serta jaringan perpipaan menuju rumah – rumah milik warga tidak selesai dikerjakan hingga saat ini alias mangkrak.
Kondisi terkini proyek Pamsimas di Desa Purwodadi. Menurut pengakuan sejumlah warga Desa Purwodadi, proyek yang dikerjakan tahun 2020 dikelola oleh tim yang dipimpin oleh tim pelaksana ya itu Handoyo. Ironisnya tidak selesai dikerjakan.hingga warga merasa kecewa terhadap prilaku Kepala Desa mereka.
Seorang warga yang meminta agar namanya tidak disebut mengatakan, akibat tidak diselesaikannya proyek itu, warga hingga saat ini mengalami kesulitan air bersih. Praktis warga hanya mengandalkan sumber air dari Sumur pribadi dan air hujan.
Warga menyebutkan, di lokasi proyek terdapat juga salah satu gudang bangunan proyek Daur ulang sampah.yang menelan biaya tidak sedikit. Bahkan mesin penggerak daur ulang sampah tersebut sudah tidak ada lagi entah kemana pak Ujar warga.
Dari hasil temuan tim media hanya Bak induk untuk penampung air saja yang suda ada namun belum berpungsi sebagai hidran umum tidak selesai dikerjakan serta pipa untuk jaringan ke rumah warga belum dipasang.
Pekerjaan mangkrak. warga lainnya juga menyebutkan, untuk memulai proyek itu, warga diminta mengumpulkan uang bervariasi mulai dari Rp. 100.000 per Kepala Keluarga. Tercatat sekitar 140 Kepala Keluarga sudah mengumpulkan uang sumbangan lalu di kemanakan uang tersebut.
Selain itu Bangunan jalan desa tidak ada realisasi pisik, jalan desa di biarkan hancur begitu saja. Pada hal perlu di ketahui dana anggaran yang di kucurkan oleh pemerintah bukanla sedikit bahkan tidak tanggung-tanggung miliaran rupiah. Lalu dikemanakan dana desa tersebut.??
Selanjutnya tim media lalukan konfirmasi kepada kepala desa yakni Bambang, Via WhatsApp, terkait hal tersebut Namun kepala desa tidak merespon hingga berita ini di publikasikan.
Untuk Ini kepada Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten. Agar kiranya segerah memberikan teguran atau sanksi terhadap kepala desa yang tidak memperhatikan warga nya yang suda berusaha memberikan kepercayaan kepada kepala desa sebagai pemangku kepentingan di desa tempat tinggal nya.(Anang Badri/Tim)