Labuhanbatu | medialbhwartaean.com – Turnamen Sepakbola Ramadhan Cup memperebutkan piala Bupati Labuhanbatu sedikit tercoreng. Pasalnya terjadi kerusuhan pada babak pertama pertandingan antara Tim Padang Matinggi vs Cinta Makmur pada babak delapan belas besar.
Pemain dari tim sepakbola Padang Matinggi terlihat didalam video yang beredar di media sosial dalam posisi sedang mengejar dan diduga memukul wasit yang memimpin pertandingan, Senin kemarin (23/5/2022) di Lapangan Bola Kaki Binaraga Kelurahan Siringo-Ringo Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu.
Pasca insiden tersebut, team media coba menggali informasi, diperoleh, kejadiannya bermula ketika pemain Tim Padang Matinggi melakukan protes kepada wasit karena tidak mengeluarkan kartu, saat itu wasit tidak merespon dan hanya diam, lalu tiba-tiba salah seorang pemain yang protes melagakan kepalanya dengan wasit dan tindakan itu langsung diganjar kartu merah, setelah itu terjadilah pengejaran dan pemukulan terhadap wasit yang memimpin pertandingan.
Pertandingan antara Tim sepakbola Padang Matinggi dan Cinta Makmur tersebut, ditonton langsung oleh Bupati Labuhanbatu dr.H.Erik Adtrada Ritonga, MKM, yang pada saat itu juga melihat dan menyaksikan kejadian rusuh, pemain mengejar dan diduga memukul wasit.
Bahkan mobil Bupati Labuhanbatu dalam kesempatan itu juga informasinya, digunakan untuk mengangkut serta membawa wasit menghindari amukan pemain.
Terkait dengan kejadian itu, team media coba menghubungi Ketua Panitia Turnamen Ramadhan Cup piala Bupati Labuhanbatu, Ir. David Siregar melalui pesan WhatsApp menyampaikan bahwa panitia sedang membahas hal tersebut, sehingga pertandingan untuk sementara ditunda sampai batas waktu yang ditentukan.
“Panitia juga bahas itu pak, makanya pertandingan kami tunda dulu, nanti kalau udah ada kesimpulannya kami infokan ya” Ucapnya kepada team media
Ketika ditanya kembali oleh team media sejauh ini tindakan apa saja yang sudah dilakukan panitia terhadap korban dan pelaku, David mengatakan,”kami lagi mengumpul keterangan dari pihak pihak terkait “ungkapnya.
Lalu ketika ditanyakan team media kembali apakah pada saat kejadian tersebut ada pihak kepolisian dilokasi pertandingan ada atau tidak, David selaku ketua panitia menyampaikan, “kami lagi mengumpulkan keterangan, kebetulan hari kedua saya ada di medan, nanti kalau udah klop kami kabari” Tutupnya.
Terpisah, awak media coba mengkonfirmasi wasit yang memimpin pertandingan yang diduga menjadi korban pemukulan, ketika dihubungi, Ibnu enggan menceritakan kejadian sebenarnya yang menimpa dirinya di lapangan.
Ibnu berdalih hal itu sudah di urus oleh panitia sehingga ia tidak bersedia memberikan keterangan. Selain itu ia juga beralasan nanti bisa berbeda-beda ceritanya.
“Nanti beda-beda abang buat ceritanya, kan ngak enak saya, ini mau diselesaikan sama panitia bang, kalau apa tanya saja sama panitia bang,” Ujar Ibnu kepada wartawan lewat selulernya.
Ketika disinggung team media cidera apa saja yang dialaminya, Ia mengatakan pinggang bagian belakang dan tulang pipinya. “Pinggang bagian belakang dan tulang pipi lah ini,” Sebut Ibnu
Saat ditanya lagi, terkait kejadian tersebut apakah sudah buat laporan polisi, Ibnu mengatakan “Ngak ada, ngak ada bang,” jelasnya.
Sementara itu, selaku sekretaris panitia turnamen sepakbola ramadhan cup piala Bupati Labuhanbatu Syahrizal Hasibuan (Sekjen Dispora Labuhanbatu) saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp nya mengatakan “Kalau cerita wasit tadi kejadian kronologis orang itu masalah omongan orang itunya, kenapa bisa tidak dikartukan gitulah cerita orang itukan, baru si wasit diam, ini cerita si wasit karena cerita orang itu berbeda-beda, berkawan sebenarnya orang ini, tiba-tiba si amdi lagakan kepalanya sama si wasit.“Terus dikeluarkan kartu merah sama wasit.(B.Siregar)