Kota Langsa – Media lbh wartawan
Pemerintah Kota (Pemko) Langsa menggelar Tausiah Akbar peringati momen bersejarah Malam Nuzul Qur’an 1445 H/2024 M di Masjid Raya Darul Falah Kota Langsa, Rabu (27/2/2024) dengan Penceramah Abana Murdani Muhammad Pimpinan Dayah Futuhul Mu’arif Al-Azziziyah.
Mengawali Acara Pj. Walikota Langsa Syaridin, S.Pd, M.Pd melalui Plt. Kadis Syariah Islam, Tgk. Fauzaruddin, S.Pd dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kota Langsa beserta jajaran dan seluruh masyarakat mengucapkan syukur alhamdulillah atas karunia Allah SWT, pada malam ini kita berkumpul dalam kebersamaan yang penuh makna untuk memperingati Nuzulul Quran, momen bersejarah ketika wahyu Allah Ta`ala turun pertama kali kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Sebagai umat Islam Al-Quran adalah sebagai petunjuk dalam setiap langkah hidup kita, maka dari itu Nuzulul Quran adalah momen yang memberi kita kesempatan untuk merenungkan betapa besar dan mendalamnya kearifan yang terkandung dalam Al-Quran.
“Kita harus memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya, serta berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Itulah wujud implementasi kita atas peringatan Nuzulul Qu`ran ini”, jelas Fauzaruddin.
Lalu Tgk. Fauzaruddin juga berharap, peringatan Nuzulul Quran pada malam ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan semangat kerjasama dan persaudaraan di antara kita semua, demi terwujudnya masyarakat yang damai, harmonis, dan sejahtera bagi semua.
Selanjutnya, Abana Murdani Muhammad dalam Tausiahnya menyampaikan Nuzulul Qur’an adalah peristiwa awal turunnya Al-Qur’an dari “Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah atau Langit Dunia dari Baitul Izzah barulah turun ke bumi” kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur.
Al Qur’an adalah mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW dan Ilmu yang terkandung dalam Al Qur’an secara singkat dapat dikatakan sudah lengkap mencakup hal “Hablum Minallah dan Hablum Minannas” dan ini memang murni dari Allah SWT.
“Kala itu, Al Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW, tepat di Bulan Suci Ramadhan dan disaat Nabi Muhammad SAW berada di Gua Hira”, ungkap Abana.
Pada masa itu, Al Qur’an turun ditengah-tengah kaum kafir yang sangat ahli sastra bahasa dan mereka meragukan kemukjizatannya yang mana Al Qur’an ini dikatakan hanyalah karangan Nabi Muhammad SAW semata, terang Abana.
Kemudian, menjawab keraguan itu Allah SWT menantang bagi siapa saja yang meragukan Al Qur’an untuk membuat tandingan yang serupa dengannya, dijelaskan dalam Al Qur’an, Surat Al Baqarah ayat 23 dan 24 yang dalam artinya.
“Dan jika kamu meragukan (Alquran) yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.” (Al Baqarah ayat 23).
“Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (Al Baqarah ayat 24).
Hadir pada acara tersebut, Forkopimda, Ketua Majelis Permusyawaran Ulama, Ketua Majelis Adat Aceh, Para Asisten, Pimpinan OPD, ASN dalam lingkup Pemko Langsa dan Masyarakat Kota Langsa.(Burhan)