Muba | medialbhwartawan.com – Seluruh kontraktor di kabupaten Muba yang tergabung dalam wadah Forum Masyarakat Jasa Konstruksi (FMJK) Muba, sangat marah, mereka menduga ada permainan kotor oknum-oknum pejabat di kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Setda Muba.
Menyikapi hal ini mereka siap melakukan aksi unjuk rasa alias aksi damai besar-besaran di halaman kantor Bupati dan DPRD Muba, besok Kamis,15/09/’22, mulai pukul 09.00 WIB. Demikian dituturkan oleh Sekretaris FMJK Kabupaten Muba, Andip Apriyansah, SH, di halaman Stadion Olahraga, kabupaten dengan motto Bumi Serasan Sekate, Rabu, 14/09/’22 kepada media ini.
“Pada aksi damai besok, kami akan menyampaikan tuntutan sebagai berikut :
- Kami minta agar Pj Bupati mengganti seluruh Pokja yang ada di ULP, Setda Muba
- Kami minta pihak berwajib memeriksa dokumen-dokumen lelang yang dimenangkan oleh Pokja-pokja, termasuk seluruh anggota Pokja.
- Kami minta agar permainan kotor di masing-masing Pokja dihentikan.
Kami merasa terzolimi karena itu kami juga akan berangkat dan demo di KPK, minta Pj Bupati Muba berlaku adil, papar Andip.
“Perlu kami tambahkan disini bahwa seluruh Pokja bermain, tidak konsekuen, tidak sesuai aturan, sehingga para kontraktor di kabupaten Muba banyak terbuang atau tersingkirkan, mereka lebih mengutamakan kontraktor dari Palembang” timpal Anton Sunaryo, Wakil Ketua FMJK Muba.
Sementara itu Ketua FMJK Muba, Joni Mancis, turut berkomentar, pihaknya mendapat informasi bahwa rekan-rekan kontraktor dari Palembang, SKP (sisa kemampuan paket) perusahaannya ada yang mencapai 10, padahal menurut aturan maksimal 5 SKP, anehnya yang SKP nya 10 itu yang dimenangkan.
“Patut diduga oknum-oknum Pokja ULP, Setda Muba ikut bermain dan ada yang membekingi. Oleh karena itu kami minta agar Pj Bupati Muba dapat menertibkan dan membersihkan Pokja-pokja yang nakal,” tandas Joni.
“Mohon dicatat, apabila Pj Bupati tidak bisa menertibkan mereka, kami juga akan menuntut beliau mundur dari jabatannya, karena dengan demikian kami menganggap beliau tidak dapat memimpin dan membina anak buahnya,” imbuhnya.
“Muba ini sedang sakit, kita ingin Muba ini kondusif, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita harapkan bersama, jangan sampai terjadi lagi OTT yang ketiga. Kami juga minta pembuktian kemarin yang bermasalah, tumpang tindih, serta tidak memenuhi standar dalam penawaran mohon segera dibatalkan dan adakan lelang ulang,” pungkas pria asal Bailangu, Musi Banyuasin, ini.(Ags)