Langsa | medialbhwartawan.com – Relokasi masyarakat yang bermukim di Daerah Aliran Sungai (DAS) yang merupakan penghuni bangunan semi permanen dalam kawasan Gampong Teungoh dan Gampong Jawa Belakang/Tanjung Putus dianggap merupakan proyek gagal dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan yang berbasis mitigasi bencana.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota DPRK Langsa Jeffry Sentana memantau perkembangan terjadi belakangan ini yakni adanya banjir yang terjadi di beberapa Gampong di Kota Langsa termasuk Gampong Timbang Langsa yang menjadi Lokasi Perumahan warga Relokasi DAS yang sebelumnya bermukim di Gampong Jawa dan Gampong Teungoh. Selasa (18/10/2022).
Jeffry menyebut, Relokasi warga yang terkena Relokasi DAS yang rumahnya digusur sebelumnya dijanjikan rumah yang layak huni (tidak banjir) yang bertujuan agar dimasa yang akan datang tidak lagi terkena luapan air/ Banjir, Namun yang terjadi di perumahan relokasi tersebut juga ditemukan masih terjadi banjir masuk kerumah masyarakat.
” Artinya Relokasi itu merupakan Proyek yang gagal dalam hal perencanaan berbasis mitigasi bencana, Perencanaan Proyek itu sepertinya asal jadi dan tidak dibahas dengan kajian detil secara komperehensif. Niat Pemko Langsa yang baik untuk masyarakat malah tercoreng akibat kegagalan dalam perencanaan ini. Pantas saja banjir ini semakin hari malah semakin parah, Saya menganggap jika lokasi yang baru dibangun saja perencanaannya buruk begitu, bagaimana menata kota ini serta mencari solusi untuk mengatasi banjir yang sudah menjadi langganan di Kota Langsa. ” ungkap Politisi Muda Jeffry Sentana.
Kejadian ini harus ada yang bertanggung jawab, Dinas Terkait dalam hal ini adalah merupakan Tanggungjawab PUPR, di bidang Cipta karya Perencanaan yang ceroboh tersebut harus dipertanggung jawabkan karena menyangkut nasib 353 Kepala Keluarga (KK).
“ Tujuan Pemko mau membantu masyarakat jangan lagi terkena banjir, Hasil akhirnya malah menjebak masyarakat dalam problem yang sama. Perencanaan pembangunan yang buruk ini seperti keluar dari mulut buaya memudian masuk kesarang harimau. Bantuan dengan pemberian rumah oleh Pemko Langsa bertujuan untuk menghindari banjir namun setelah direlokasi masih banjir juga, Itu Penipuan Massal namanya. Jika memang memungkinkan, ada baiknya PJ Walikota Langsa Ir. Said Mahdum Majid segera mengevaluasi jajarannya yang dapat bekerja dengan profesional. Jika perlu diganti saja bila tidak lagi visioner dan profesional dalam membangun Kota Langsa Terutama di Dinas Vital seperti PUPR yang merupakan eksekutor pembangunan di Kota Langsa, Kasihan Masyarakat kita yang terdampak sudah jatuh malah tertimpa tangga, tutup Politisi Gerindra Jeffry Sentana.(Burhan)