Langsa | medialbhwartawan.com – Aktivis Aliansi Merdeka (Alaska) gelar demo mempertanyakan dasar apa mempertahankan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Langsa dibawah pimpinan Dirut Azahir, SE yang dinilai selalu mengalami kerugian.
Aksi demo yang berlangsung sehabis Jum’at hari ini tanggal 3 Maret 2023, sebagai titik aksi dilakukan di Pemko Langsa dan DPRK Langsa. Belasan pendemo yang tergabung dalam aksi tersebut beranjak dari depan pintu masuk Sekretariat Pemko Langsa menuju depan pintu DPRK Langsa.
Dihadapan anggota DPRK Langsa para anggota aksi mengungkapkan sejumlah kekecewaan mereka terhadap kinerja Legislatif dan juga Pemko Langsa serta menyesalkan pelayanan PDAM Tirta Kemuning Langsa yang tidak mampu memberikan pelayanan yang baik terhadap para pelanggan.
Sementara pantauan Awak Media,, Aksi demo yang berlangsung didepan Gedung DPRK Langsa ,Yang sebagai Ketua Presidium “Alaska” Abdi Maulana yang dalam orasinya mengatakan, “hati nurani pemerintah kota Langsa telah mati dengan menaikan harga PDAM, PDAM yang selama ini diberikan penyertaan modal tapi tidak bisa memberikan pelayanan dan selalu memberatkan serta merugikan masyarakat para pelanggan, ujar Abdi.
Lanjutnya, “Kami bangsa Indonesia menolak kegagalan pemerintah khususnya Pemko Langsa, kami hadir disini membawa aspirasi masyarakat, dan kepada anggota DPRK Langsa, yang terlihat hari ini dari 25 orang hanya 5 orang saja yang ada, yang lainnya kemana ?”, tanya Abdi dalam orasinya. “Sebagai anggota DPR, lanjut dia dalam orasi, jangan hanya menikmati gaji saja, namun untuk perkembangan dan kemajuan kota Langsa yang terjadi selama ini tidak ada, katanya.
Lanjutnya lagi, kami datang kehadapan bapak pada hari ini, bukan mencari pamor, sudah tiga kali dengan hari ini kami turun untuk menyampaikan aspirasi masyarakat, namun tidak juga ada perubahan, dan pada hari ini kami sudah saksikan sendiri bagaimana kinerja wakil kami di DPR, kami bisa datang kemari dengan jumlah belasan orang tapi anggota DPR sendiri hanya ada lima orang saja, malu Pak dengan gelar yang ada, imbuhnya.
Sementara itu anggota Alaska lainnya mengatakan, saya jadi bertanya, mana anggota dewan yang sering tampil di media, kenapa hari ini tidak hadir dihadapan kami. Pak Bu, ketahui lah pengambilan voting dalam setiap keputusan adalah perlakuan yang sangat memalukan, dan kami dari mahasiswa tidak melakukan lagi cara-cara voting yang menentukan sesuatu hal, ujar anggota aksi lainnya dihadapan yang hadir
Ia menambahkan, pada aksi demo ini, Kita tidak melihat adanya perwakilan pemerintah kota Langsa , berapa banyak pejabat Pemko, tapi hanya ada satu orang dihadapan kami, kami memang berdosa dengan para pejabat Pemko Langsa, tapi semua ini demi kepentingan rakyat kecil, dalam hal ini perlu juga di ingat, kami tidak pernah menolak kedatangan investor asing, mereka juga menyebutkan pengeluaran gaji untuk pekerja PDAM me capai 8 miliaran.
Mereka juga mengecam jika tidak ada tindak lanjut setelah demo tersebut, mereka nanti akan melakukan kembali hal yang sama dengan mengerahkan anggota lebih banyak lagi. Sementara itu anggota aksi demo lainnya dihadapan yang berhadir mengatakan, kami datang untuk menyampaikan keluhan masyarakat, dan ini bukan main-main, selama ini mereka masyarakat pelanggan PDAM sering mendapatkan air keruh.
Kami heran, sebutnya lagi, PDAM selalu mengalami kerugian hingga 2 miliar lebih, karena itu, kami meminta Dirut PDAM tidak perlu dipertahankan lagi, dirinya harus mundur karena kami anggap gagal disamping itu kami juga ikut pertanyakan, Dirut PDAM Sudah habis masa jabatannya dari tahun 2021 tapi kembali diperpanjang secara sepihak, ada apa dengan semua itu, papar anggota demo dalam orasinya.
Jalannya acara demo yang berlangsung pada hari itu peserta aksi juga ikut memberikan duplikat kepada Pemko Langsa dan DPRK Langsa berupa batu nisan sebagai simbol matinya hati nurani para pejabat yang ada, selain itu aksi demo yang berlangsung tersebut juga ikut serta mengusung tandu yang didalamnya berisikan sosok mayat yang mereka buat dari kain berwarna putih, demo tersebut juga ikut dilakukan pembakaran terhadap keranda mayat, namun begitu demo yang berlangsung berjalan tertib dibawah pengawasan puluhan personil kepolisian dari Polsek Langsa Kota dan Polres Langsa, demikian pantauan aksi Demo.(Burhan)