Kabupaten Berau | medialbhwartawan.com – Petani sawit yang ada di Kabupaten Berau saat ini menjerit dan tak berdaya, imbas dikeluarkannya kebijakan dari semua pabrik sawit baik yang ada di Kutai Timur dan maupun pabrik yang ada diwilayah Berau, (16/07/2022), saat ini petani bingung mau diapakan sawit masyarakat bila pabrik tidak menerima sawit masyarakat, ujar petani.
Saat ini pemegang SPK saja bingung, seakan-akan tak mampu lagi menjalankan tugasnya bila pabrik terus menerus membatasi masuknya TBS dari luar dan dari petani.
Ketua LBHK Wartawan Cabang Berau Marihot Moses Silitonga memonitor perkembangan terkini dipetani dan petani sangat berharap adanya solusi yang diberikan oleh Bupati sebagai pemangku kebijakan,pungkasnya.
Seperti pengumuman yang disampaikan oleh PT. NAS kepada seluruh suplier sepanjang bulan Juni yang lalu sudah tidak menerima TBS dari Eksternal dengan alasan sehubungan dengan kondisi stok CPO yang belum bisa maksimal dalam pemasaran, dan kondisi tangki storage yang sudah tidak bisa menampung minyak produksi yang baru diolah, pungkasnya.
Lagi-lagi masyarakat yang jadi korban.tegasnya, belum lagi dari segi harga TBS dimasyarakat dari para tengkulak,bila perkembangan harga sawit yang masih sangat menyakitkan hati yang dikeluarkan dari pabrik juga belum berpihak pada masyarakat.
PT.NPN juga membatasi TBS masyarakat masuk ke PKS, terus bila semua perusahaan membatasi TBS masyarakat kemana lagi masyarakat menjual TBS nya ?
Kita menerima harga dari kontraktor yang memegang SPK seperti di PT.NPN untuk harga TBS dipatok Rp 1500/kg nya, nah kalau di tengkulak dibeei harga rupiah 800, petani tidak dapat apa-apa lagi, untuk pemanen saja petani harus mengeluarkan 300 rupian perkilonya belom lagi melangsir sawit dari lokasi ke jalan itupun harus mengeluarkan 200 rupiah perkilonya jadi petani hanya menyisakan 300 rupiah perkilonya. mau makan apa petani? jelasnya.
Ketua LBHK Wartawan Cabang Berau meminta Bupati Berau segera mengintervensi harga dan kebijakan pembatasan TBS masyarakat terhadap Perusahaan, tegasnya.
Sepeti yang disampaikan para petani dan supliyer, jangan sampai masyarakat membawa truk berisi TBS ke kantor Bupati sebagai aksi unjukrasa petani sawit, pungkasnya.
Harapan masyarakat petani sawit Bupati memberikan kebijakan yang pro masyarakat petani sawit, seperti janji kampanye dulu.
Para petani sawit dan supliyer yang memegang SPK berharap Bupati Berau cepat mengambil kebijakan yang pro rakyat, seperti segera mencanangkan pembangunan Pabrik PKS khusus menerima TBS masyarakat sendiri, bila Bupati melakukan pembangunan pabrik PKS khusus menerima TBS masyarakat, petani Berau tidak akan khawatir lagi hasil panen sawitnya, kebijakan ini yang ditunggu-tunggu masyarakat,tutupnya.
(Humas LBHK – Wartawan Cab Berau).